Efek samping amlodipine (amlodipin)

> 10%: Efek pada kardiovaskuler: edema perifer (2-5% tergantung dosis).

1-10%: Kardiovaskuler : flushing (1-3%), palpitasi (1-4%); SSP: sakit kepala (7,3%), pusing (1-3%)fatigue (4%), palpitasi (1-4%); Dermatologi : rash (1-2%), pruritus (1-2%); Endokrin dan metabolisme : disfungsi seksual pada pria (1-2%); Gastrointestinal : mual (2,9%), sakit perut (1-2%), dyspepsia (1-2%),
hiperplasia gingival ; Neuromuskular dan skeletal : kram otot (1-2%), lemah (1-2%); pernapasan : dyspnea (1-2%), edema pulmonary (15%).

<1%: gangguan tidur, agitasi alopesia, amnesia, ansietas, apathy, aritmia, ataksia, bradikardi, gagal jantung, depersonalisasi, depresi, eritema multiforma,dermatitis eksfoliatif, symptom ekstrapiramidal, gastritis,ginekomastia, hipotensi, leukositoclastik vaskulitis, migrain, purpura non trombositopenik , parasthesia,iskemik periferal, fotosensitivitas, hipotensi postural, purpura, rash, perubahan warna kulit,
sindrom Stevens-Johnson, sinkope, trombositopenia, tinnitus, urtikaria, vertigo, xerophtalmia.
Overdosis/toksikologi: gejala primer pada kardiak, meliputi hipotensi dan bradikardi. Hipotensi disebabkan oleh vasodilatasi periferal, depresi myo cardiak dan bradikardi. Bradikardi dihasilkan dari sinus bradikardi,blok ventrikular II atau III atau sinus arrest with junctional rhytm. Konduksi intraventricular biasanya tidak berpengaruh, sehingga durasi QRS normal (verapamil memperpanjang interval P-R dan
bepridil memperpanjang interval QT dan mungkin dapat menyebabkan aritmia ventrikular
termasuk torsade de pointes). Noncardiac symptom termasuk kebingungan, stupor, mual, muntah, asidosis metabolik dan hiperglikemia. Dapat diatasi dengan dekontaminasi lambung, jika memungkinkan berikan kalsium secara berulang sehingga kontraktilitas jantung menurun.